Selasa, 23 Oktober 2012

Aljabar Boolean

Definisi Aljabar Boolean

Misalkan terdapat
-         Dua operator biner: + dan . dan sebuah operator uner: (’).
-         B : himpunan yang didefinisikan pada operator(+, . , dan ’)
-         0 dan 1 adalah dua elemen yang berbeda dari B.
Tupel (B, +, ×, ’)
disebut aljabar Boolean jika untuk setiap a, b, c Î B berlaku aksioma-aksioma atau Postulat Huntingto 
  •     Postulat Huntingto 

1. Closure:       (i)    a + b Î B   
                         (ii)   a × b Î B     
2. Identitas:      (i)    a + 0 = a
                         (ii)   a × 1 = a
3. Komutatif:   (i)    a + b = b + a
                                     (ii)   a × b = b . a
4. Distributif:   (i)    a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
                                     (ii)   a + (b × c) = (a + b) × (a + c)
            5. Komplemen:(i)    a + a’ = 1 
                                        (ii)   a .a’ = 0

Aljabar Boolean Dua Nilai


Aljabar Boolean dua-nilai:

-          B = {0, 1}

-          operator biner, + dan ×

-          operator uner, ’
Kaidah untuk operator biner dan operator uner

Ekpresi Boolean

Misalkan (B, +, ×, ’) adalah sebuah aljabar Boolean. Suatu ekspresi Boolean dalam (B, +, ×, ’) adalah:


(i)   setiap elemen di dalam B,

(ii)  setiap peubah,

(iii) jika e1 dan e2 adalah ekspresi Boolean, maka e1 + e2, e1 × e2, e1’ adalah ekspresi Boolean

Contoh:            0
                        1
                        a
                        b
                        a + b
                        a × b
                        a× (b + c)
                        a × b’ + a × b × c’ + b’, dan sebagainya

Prinsip Dualitas

Misal S adalah kesamaan (identity) di dalam aljabar Boolean yang melibatkan operator +,  ×, dan komplemen, maka jika pernyataan S* diperoleh dengan cara mengganti
.  dengan  +
+  dengan  .
0 dengan  1
1 dengan  0
dan membiarkan operator komplemen tetap apa adanya, maka kesamaan S* juga benar. S* disebut sebagai dual dari S.
Contoh. 
(i)   (a × 1)(0 + a’) = 0  dualnya (a + 0) + (1 × a’) = 1
(ii)  a(a‘ + b) = ab       dualnya a + ab = a + b

Hukum Aljabar Boolean

1.   Hukum identitas:
(i)      a + 0 = a
(ii)  a × 1 = a

7.   Hukum komutatif:
(i)      a + b = b + a
(ii)   ab = ba

2.   Hukum idempoten:
(i)     a + a = a
(ii)  a × a = a

8.   Hukum asosiatif:
(i)      a + (b + c) = (a + b) + c
(ii)   a (b c) = (a b) c

3.   Hukum komplemen:
(i)      a + a’ = 1
(ii)  aa’ = 0

9.   Hukum distributif:
(i)   a + (b c) = (a + b) (a + c)
(ii) a (b + c) = a b + a c

4.   Hukum dominansi:
(i)      a × 0  = 0
(ii)   a + 1 = 1

10. Hukum De Morgan:
(i)   (a + b)’ = ab
(ii) (ab)’ = a’ + b

5.   Hukum involusi:
(i)   (a’)’ = a

11.  Hukum 0/1
  (i)   0’ = 1
       (ii)  1’ = 0

6.   Hukum penyerapan:
(i)      a + ab = a
(ii)  a(a + b) = a

Fungsi Boolean



  • Fungsi Boolean (fungsi biner) adalah pemetaan dari Bn ke B melalui ekspresi Boolean.
                        f : Bn B
           Bn adalah himpunan yang beranggota pasangan terurut ganda-n  di dalam daerah asal B.


  • Setiap ekspresi Boolean tidak lain merupakan fungsi Boolean.
           Misalkan sebuah fungsi Boolean adalah
           f(x, y, z) = xyz + xy + yz
  • Fungsi f memetakan nilai-nilai pasangan terurut ganda-3
           (x, y, z) ke himpunan {0, 1}.
           Contohnya, (1, 0, 1) yang berarti x = 1, y = 0, dan z = 1
           sehingga f(1, 0, 1) = 1 × 0 × 1 + 1’ × 0 + 0’× 1 = 0 + 0 + 1 = 1 .

Komplemen Fungsi

  1. Cara pertama: menggunakan hukum De Morgan Hukum De Morgan untuk dua buah peubah, x1 dan x2,
  2. Cara kedua: menggunakan prinsip dualitas. menentukan dual dari ekspresi Boolean yang merepresentasikan f, lalu komplemenkan setiap literal di dalam dual tersebut

Bentuk Konanik

Ada dua macam bentuk kanonik:

  1. Penjumlahan dari hasil kali (sum-of-product atau SOP) →f(x, y, z) = xyz + xyz’ + xyz                   Setiap suku (term) disebut minterm
  2. Perkalian dari hasil jumlah (product-of-sum atau POS) g(x, y, z) = (x + y + z)(x + y’ + z)(x + y’ + z’)(x’ + y + z’)(x’ + y’ + z)                                                                                                                    Setiap suku (term) disebut maxterm

Penyederhanan Fungsi Boolean

Contoh.           f(x, y) = xy + xy’ + y

disederhanakan menjadi

f(x, y) = x’ + y

Penyederhanaan fungsi Boolean dapat dilakukan dengan 3 cara:
  1. Secara aljabar
  2. Menggunakan Peta Karnaugh
  3. Menggunakan metode Quine Mc Cluskey (metode Tabulasi)

Secara Aljabar

f(w, x, y, z) = wy’ + wy

                  = w(y’ + y)

                    = w

Menggunakan peta Karnaugh


Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz’ + wxyz + wxyz + wxyz’ +  wxyz’ + wxyz + wxyz + wxyz



Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = w